Always run back to the future …..

MyMasterpiece

Image

skating on frozen lake

image


Image

Si Boneka Tali

image


Dear Mom

image

Lagi-lagi mama,

Lagi-lagi mama,

Jikapun ajal adalah yang harus kutemui untuk membuatmu bahagia…

Aku rela….


Image

Rekam Jejakmu

image


Sensitivitas Dunia

 

Flexible

 

Sensitivitas Dunia,

Ketika dunia berbeda setiap kurasa

Ya,

Kadang ia begitu sempit

Sehingga mudah mempertemukanku

Pada hal-hal yang sangat ku benci

Namun,

Kadang ia terasa begitu luas

Seolah jangkauanku tak pernah menjangkaunya

Pada satu hal yang  paling kurindu dari isi dunia

 


= = GHOSTLORY = =

sang-pemanah

Bagaimana mungkin sedetik saja  dapat melupakanmu??

Sedangkan bayangmu selalu  menari di pelupuk mataku…

Tak henti-hentinya hantuiku …

Tak siang, tak juga malam…

Tak habisnya heranku…

Menjauhkan bayangmu…

Bagai melempar bumerang yang kembali padaku…

Sejurus kemudian memaksaku menyerah…

Merelakan kegilaan ini bersarang dipikiranku….

Inikah yang disebut dengan takdir???

Mengapa takdir harus membelokkanku melalui jalan bertemu denganmu???

Satu tanya yang sekalipun tak dapat kuterka akan jawabannya…

Merasakanmu, melewatimu…

Sungguh, aku kehilangan rasa….

Denyut nadi yang begitu tak terkendali…

Mengembalikan senyumku kemudian merenggutnya kembali…

Menggugah tawaku kemudian membiarkanku meratap lagi….

Suatu hari nanti,

Bila masih tersisa kesempatan…

Sudikah kiranya sang waktu berdamai denganku sekali lagi??

Menaklukanmu… it’s my crowning glory


Ketika Hawa Bertanya Pada Adam

adam-dan-hawa

 

Tak pernah terbayangkan olehku

Kan hadir dalam rupa apa dirimu

Sosok terakhir …..

Yang kan menggengam sebagian warnaku kemudian merubahnya

Entah kan jadi warna-warni, abu kelabu, hanya gradasi, ataukah pucat pasi,

Hanya Dialah yang tahu….

Tapi, bolehkah kuberusaha karenaNya untukmu ?

Bila kini ku belajar menahan pandangan atasku,

Akankah kau hadir dengan menundukkan pandanganmu?

Bila kini ku belajar mendengar,

Akankah kau hadir dengan kebijaksanaanmu?

Bila kini ku belajar menghargai,

Akankah kau hadir dengan rasa hormatmu?

Bila kini ku belajar menyayangi,

Akankah kau hadir sebagai pelindungku?

Dia telah berjanji padaku….

Dalam eloknya rangkaian barisan ayat-ayat suci…

Bahwa tak kan ada sedikitpun dari amal kan terabaikan

Melainkan mendapat balasan….

Lalu …

Jika aku memilih langkah hidupku denganNya,

Akankah kau hadir padaku dengan langkahmu karenaNya


….Entahlah….

Bagaimana mungkin hati ini mengurai rasa kehilangan?
Pada sesuatu yang tak pernah hilang
Karena memang terasa tak pernah memiliki

Bagaimana intuisi ini dapat mengenali?
Pada Sesuatu yang tak pernah dilihat
Karena memang terasa tak pernah bertemu

Bagaimana memori ini dapat mengenang?
Sesuatu yang tak pernah tersimpan dalam ingatan
Karena memang terasa tak pernah terjadi

Aku bertanya dalam diam
Sembari menelisik kembali sepenggal ingatan
Apakah ini semua nyata?
Atau hanya permainan benakku saja?

—17 Januari 2011—


Mengalihkan Pandanganku

iluzieoptica

Sekali rasa ingin berpaling

Sejuta kali teralihkan kembali

Sedetik tak memanggil

Sejuta kali terucap dalam hati

Apakah ini mantra yang kau lontarkan untukku?

Seolah-olah memutarkan pandanganku

Menyeretku ke berbagai sudut dalam dimensi

Namun, segalanya hanyalah terpusat padamu

Licik,

Bila aku adalah bumi

Padaku tipu dayamu sang surya

Meski ada sang atlas yang menyanggaku dengan setia

Namun, tetap saja ….

Dengan cahaya mantramu dikejauhan …

Pandanganku padamu sekalipun tak kuasa kualihkan…

 

 

Source Gambar : http://www.funny-stuff.net, http://zidesigns.com/an-amazing-drawing-on-the-floor.html


Kenanganku Hidup Padamu

memories

Menengok pada masa lalu

Ternyata waktu tidaklah sanggup menghapusnya

Selamanya jiwa akan terus hidup

Pada Ingatan manusia

Masih dalam getaran yang sama

Bila tak ada lagi saatnya tuk berjumpa

Bila tak ada lagi saatnya kembali bersama

Namun …

Bila berbagi adalah yang dilakukan

Bila sayang adalah yang disampaikan

Bila ikhlas adalah yang dipancarkan

Selamanya…

Meski sedetik Lupa ….atau terlupa….

Namun sepanjang hayat ingatan kan tetap berputar

Dan adakalanya saatnya tiba untuk mengenang…

Meski hanyalah berupa sebuah sunggingan dari senyuman ….


Paralaks

M45_2_Sky_6x4_150dpi_edlunt

Tidakkah kau lihat adanya gundah

Tidakkah kau rasakan kelunya lidah

Kau pandang aku bagai pesulap berlaga

Terhipnotis pada tipuan mata

Paralaks oh paralaks….

Di malam bulan tertutup awan

Pada balutan dingin hujan

Kubisikkan satu rahasia

Ini aku,

bukanlah pemberani

Hanya saja,

Pengecut yang mati berkali-kali

Menjadi seperti itupun aku benci


Kepada Kakekku Adam

Kakek,

Malam ini aku bermimpi sesuatu

Mengusikku hingga tulang rusukku

Merenggut nyenyaknya tidurku

Pada kisah antara kau dan keturunanmu

Ketika Ia memperlihatkannya kepadamu

Sungguh ku tahu diantara kerumunan itu

Mungkin aku tak menarik perhatianmu

Tapi tidakkah kau dapati aku disana kakek?

Memperhatikanku sejenak saja?

Ingin bertanya padamu …

Bercahayakah aku atau gelapkah aku?

Muliakah aku atau hinakah aku?

Kakek,

Aku tahu para junjungan

Mereka keturunanmu yang tiada bandingan

Tapi ku ingin kau juga menyambutku,

Tersenyum padaku,

Memanggilku diantara kerumunan itu

Anak sholeh, anak sholeh ….

Surabaya, 12 Juni 2011


Antara ketidakadilan dan ketidaksabaran

Tuhan….

Meski  sebagian hatiku terucapkan sabar dan tabah, tetap saja ada setitik rasa menggelitik kalbuku. Tentang rasa ketidakadilan akan jalanku. Tak mampu ia kubendung. Tapi tak  ingin pula biarkan ia hidup.

Hamba manusia biasa Tuhan….

Tunduk dan percaya padaMu adalah jalanku. Namun terkadang tak kuasa kutahan penyakit hati. Sebagian dari ia tetap menghujat. Bagai para demonstran lapar keadilan. Berharap Kau adil padaku.

Ku tahu ini salah, Tuhan…

Kau ciptakan segala hal berpasangan seperti langit dan bumi,  siang dan malam, juga mati dan hidup. Tak ada yang tak seimbang, tak ada yang tak adil, dan semua berjalan sesuai waktunya, sesuai dengan kadarnya.  Tapi setan-setan kecil terus menggerogoti keyakinan, menciptakan bermacam alasan untuk mengingkariMu atas nama keadilan.

Maafkan Tuhan, Maafkan….

Jika baru setengah hati mengedepankan sabar dan tawakal

Penglihatanku hanyalah penglihatan yang rapuh

Tak dapat kujadikan sandaran untuk menerka apa yang menjadi kehendakMu

Karenanya jagalah hati, agar tetap teguh dalam JalanMu dan sabar pada JanjiMu

Surabaya

Friday, May 13, 2011

 


….Entahlah…..

Ketika rasa menjauhkan segalanya…

Tak lagi ada selatan dan utara ….

Yang saling menarik diri satu sama lain…

Sama rasanya ketika menengadahkan muka

Seolah langit begitu tinggi dari biasanya…

Tenggelam dalam lautan biru diangkasa….

Memang terpikat hati pada awalnya….

Namun takkan ada yang mengerti…

Perih ini pada akhirnya…

Karena haluan hati tak lagi sama…

Lebih dari batas kalimat kekaguman

Yang dirasa ini sayang….

Sejak kali pertama bola mata mengikuti langkahnya ….

 

—19 Januari 2011—


Takkan Cukup Bagiku

Ada sebagian dari ingatanku

Berupa penggalan utuh jika tentangmu

Begitu mudahnya melekat kuakui

Ibarat anak-anak mulai belajar bernyanyi

Tetap bersenandung meski terlelap bermimpi

Tidakkah kau pahami rasaku

Akulah danau biru yang kau hujani

Selalu dan selalu…

Menjaga  setiap tetes air yang  kau hujankan padaku

Seolah takkan pernah ada kata lupa atau terlupa

Karena …

Mengenang segalanya tentangmu

Takkan pernah terasa cukup bagiku….


Leluasa Dari Jangkauan Batas

 

cakrawala

Masih leluasa dari jangkauan batas …

Ku ingin kau tahu …

Pertanyakanlah …

Pertanyakanlah …

Mengenai kegundahanku …

Hingga akhirnya kuhentikan sandiwaraku

Pada satu rahasia yang akan kuperdengarkan kemudian…

Ada cerita sebuah garis yang membentang dalam jiwa…

Yang membimbangkan satu keputusan

Bila kau telusuri diantaranya …

Ada ceritaku tentangmu dan juga tentangNya…

Sembari menerka jawaban dari sebuah tanya

Kuberkaca pada mereka

Adakah jalan kan serupa pada setiap manusia?

Melewati kesalahan sebelum mencapai kebenaran

Selama tak ada pertanda benang merah dari surga

KepadaNyalah tentangmu kupertanyakan

Haruskah kubertaruh untukmu dalam sebuah pertarungan?

Antara mempertahankan diriNya dan hasutan setan?

Masih terasa leluasa dari jangkauan batas …

Sudikah kau tahu?

Bila kuingin selalu dalam gengagamanNya

Meski suatu saat kesempatan memungkinkan bagiNya

Menunjukmu untuk menggenggam sebagian dariku

Dalam jangkauan batas …

Lagi-lagi masih terasa leluasa dari jangkauan batas …

Sudikah kau tahu?

Bilamana keadaan tak kan sama…

Tak biasa seperti biasa…

Hingga berpisah denganmu…

Kemudian bertemu denganmu…

Seperti biasa yg tak biasa…

Karenanya….

Hingga tak lagi leluasa dari jangkauan batas…

Sudikah kau tahu ?

Dan menunggu apa yang menjadi kehendakNya….

Ketika Ia berkata jadi

Maka terjadilah ….