Dear Mom
Lagi-lagi mama,
Lagi-lagi mama,
Jikapun ajal adalah yang harus kutemui untuk membuatmu bahagia…
Aku rela….
Sensitivitas Dunia
Sensitivitas Dunia,
Ketika dunia berbeda setiap kurasa
Ya,
Kadang ia begitu sempit
Sehingga mudah mempertemukanku
Pada hal-hal yang sangat ku benci
Namun,
Kadang ia terasa begitu luas
Seolah jangkauanku tak pernah menjangkaunya
Pada satu hal yang paling kurindu dari isi dunia
= = GHOSTLORY = =
Bagaimana mungkin sedetik saja dapat melupakanmu??
Sedangkan bayangmu selalu menari di pelupuk mataku…
Tak henti-hentinya hantuiku …
Tak siang, tak juga malam…
Tak habisnya heranku…
Menjauhkan bayangmu…
Bagai melempar bumerang yang kembali padaku…
Sejurus kemudian memaksaku menyerah…
Merelakan kegilaan ini bersarang dipikiranku….
Inikah yang disebut dengan takdir???
Mengapa takdir harus membelokkanku melalui jalan bertemu denganmu???
Satu tanya yang sekalipun tak dapat kuterka akan jawabannya…
Merasakanmu, melewatimu…
Sungguh, aku kehilangan rasa….
Denyut nadi yang begitu tak terkendali…
Mengembalikan senyumku kemudian merenggutnya kembali…
Menggugah tawaku kemudian membiarkanku meratap lagi….
Suatu hari nanti,
Bila masih tersisa kesempatan…
Sudikah kiranya sang waktu berdamai denganku sekali lagi??
Menaklukanmu… it’s my crowning glory
Ketika Hawa Bertanya Pada Adam
Tak pernah terbayangkan olehku
Kan hadir dalam rupa apa dirimu
Sosok terakhir …..
Yang kan menggengam sebagian warnaku kemudian merubahnya
Entah kan jadi warna-warni, abu kelabu, hanya gradasi, ataukah pucat pasi,
Hanya Dialah yang tahu….
Tapi, bolehkah kuberusaha karenaNya untukmu ?
Bila kini ku belajar menahan pandangan atasku,
Akankah kau hadir dengan menundukkan pandanganmu?
Bila kini ku belajar mendengar,
Akankah kau hadir dengan kebijaksanaanmu?
Bila kini ku belajar menghargai,
Akankah kau hadir dengan rasa hormatmu?
Bila kini ku belajar menyayangi,
Akankah kau hadir sebagai pelindungku?
Dia telah berjanji padaku….
Dalam eloknya rangkaian barisan ayat-ayat suci…
Bahwa tak kan ada sedikitpun dari amal kan terabaikan
Melainkan mendapat balasan….
Lalu …
Jika aku memilih langkah hidupku denganNya,
Akankah kau hadir padaku dengan langkahmu karenaNya
….Entahlah….
Bagaimana mungkin hati ini mengurai rasa kehilangan?
Pada sesuatu yang tak pernah hilang
Karena memang terasa tak pernah memiliki
Bagaimana intuisi ini dapat mengenali?
Pada Sesuatu yang tak pernah dilihat
Karena memang terasa tak pernah bertemu
Bagaimana memori ini dapat mengenang?
Sesuatu yang tak pernah tersimpan dalam ingatan
Karena memang terasa tak pernah terjadi
Aku bertanya dalam diam
Sembari menelisik kembali sepenggal ingatan
Apakah ini semua nyata?
Atau hanya permainan benakku saja?
—17 Januari 2011—
Mengalihkan Pandanganku
Sekali rasa ingin berpaling
Sejuta kali teralihkan kembali
Sedetik tak memanggil
Sejuta kali terucap dalam hati
Apakah ini mantra yang kau lontarkan untukku?
Seolah-olah memutarkan pandanganku
Menyeretku ke berbagai sudut dalam dimensi
Namun, segalanya hanyalah terpusat padamu
Licik,
Bila aku adalah bumi
Padaku tipu dayamu sang surya
Meski ada sang atlas yang menyanggaku dengan setia
Namun, tetap saja ….
Dengan cahaya mantramu dikejauhan …
Pandanganku padamu sekalipun tak kuasa kualihkan…
Source Gambar : http://www.funny-stuff.net, http://zidesigns.com/an-amazing-drawing-on-the-floor.html
Kenanganku Hidup Padamu
Menengok pada masa lalu
Ternyata waktu tidaklah sanggup menghapusnya
Selamanya jiwa akan terus hidup
Pada Ingatan manusia
Masih dalam getaran yang sama
Bila tak ada lagi saatnya tuk berjumpa
Bila tak ada lagi saatnya kembali bersama
Namun …
Bila berbagi adalah yang dilakukan
Bila sayang adalah yang disampaikan
Bila ikhlas adalah yang dipancarkan
Selamanya…
Meski sedetik Lupa ….atau terlupa….
Namun sepanjang hayat ingatan kan tetap berputar
Dan adakalanya saatnya tiba untuk mengenang…
Meski hanyalah berupa sebuah sunggingan dari senyuman ….
Paralaks
Tidakkah kau lihat adanya gundah
Tidakkah kau rasakan kelunya lidah
Kau pandang aku bagai pesulap berlaga
Terhipnotis pada tipuan mata
Paralaks oh paralaks….
Di malam bulan tertutup awan
Pada balutan dingin hujan
Kubisikkan satu rahasia
Ini aku,
bukanlah pemberani
Hanya saja,
Pengecut yang mati berkali-kali
Menjadi seperti itupun aku benci
Kepada Kakekku Adam
Kakek,
Malam ini aku bermimpi sesuatu
Mengusikku hingga tulang rusukku
Merenggut nyenyaknya tidurku
Pada kisah antara kau dan keturunanmu
Ketika Ia memperlihatkannya kepadamu
Sungguh ku tahu diantara kerumunan itu
Mungkin aku tak menarik perhatianmu
Tapi tidakkah kau dapati aku disana kakek?
Memperhatikanku sejenak saja?
Ingin bertanya padamu …
Bercahayakah aku atau gelapkah aku?
Muliakah aku atau hinakah aku?
Kakek,
Aku tahu para junjungan
Mereka keturunanmu yang tiada bandingan
Tapi ku ingin kau juga menyambutku,
Tersenyum padaku,
Memanggilku diantara kerumunan itu
Anak sholeh, anak sholeh ….
Surabaya, 12 Juni 2011
Antara ketidakadilan dan ketidaksabaran
Tuhan….
Meski sebagian hatiku terucapkan sabar dan tabah, tetap saja ada setitik rasa menggelitik kalbuku. Tentang rasa ketidakadilan akan jalanku. Tak mampu ia kubendung. Tapi tak ingin pula biarkan ia hidup.
Hamba manusia biasa Tuhan….
Tunduk dan percaya padaMu adalah jalanku. Namun terkadang tak kuasa kutahan penyakit hati. Sebagian dari ia tetap menghujat. Bagai para demonstran lapar keadilan. Berharap Kau adil padaku.
Ku tahu ini salah, Tuhan…
Kau ciptakan segala hal berpasangan seperti langit dan bumi, siang dan malam, juga mati dan hidup. Tak ada yang tak seimbang, tak ada yang tak adil, dan semua berjalan sesuai waktunya, sesuai dengan kadarnya. Tapi setan-setan kecil terus menggerogoti keyakinan, menciptakan bermacam alasan untuk mengingkariMu atas nama keadilan.
Maafkan Tuhan, Maafkan….
Jika baru setengah hati mengedepankan sabar dan tawakal
Penglihatanku hanyalah penglihatan yang rapuh
Tak dapat kujadikan sandaran untuk menerka apa yang menjadi kehendakMu
Karenanya jagalah hati, agar tetap teguh dalam JalanMu dan sabar pada JanjiMu
Surabaya
Friday, May 13, 2011
….Entahlah…..
Ketika rasa menjauhkan segalanya…
Tak lagi ada selatan dan utara ….
Yang saling menarik diri satu sama lain…
Sama rasanya ketika menengadahkan muka
Seolah langit begitu tinggi dari biasanya…
Tenggelam dalam lautan biru diangkasa….
Memang terpikat hati pada awalnya….
Namun takkan ada yang mengerti…
Perih ini pada akhirnya…
Karena haluan hati tak lagi sama…
Lebih dari batas kalimat kekaguman
Yang dirasa ini sayang….
Sejak kali pertama bola mata mengikuti langkahnya ….
—19 Januari 2011—
Takkan Cukup Bagiku
Ada sebagian dari ingatanku
Berupa penggalan utuh jika tentangmu
Begitu mudahnya melekat kuakui
Ibarat anak-anak mulai belajar bernyanyi
Tetap bersenandung meski terlelap bermimpi
Tidakkah kau pahami rasaku
Akulah danau biru yang kau hujani
Selalu dan selalu…
Menjaga setiap tetes air yang kau hujankan padaku
Seolah takkan pernah ada kata lupa atau terlupa
Karena …
Mengenang segalanya tentangmu
Takkan pernah terasa cukup bagiku….
Leluasa Dari Jangkauan Batas
Masih leluasa dari jangkauan batas …
Ku ingin kau tahu …
Pertanyakanlah …
Pertanyakanlah …
Mengenai kegundahanku …
Hingga akhirnya kuhentikan sandiwaraku
Pada satu rahasia yang akan kuperdengarkan kemudian…
Ada cerita sebuah garis yang membentang dalam jiwa…
Yang membimbangkan satu keputusan
Bila kau telusuri diantaranya …
Ada ceritaku tentangmu dan juga tentangNya…
Sembari menerka jawaban dari sebuah tanya
Kuberkaca pada mereka
Adakah jalan kan serupa pada setiap manusia?
Melewati kesalahan sebelum mencapai kebenaran
Selama tak ada pertanda benang merah dari surga
KepadaNyalah tentangmu kupertanyakan
Haruskah kubertaruh untukmu dalam sebuah pertarungan?
Antara mempertahankan diriNya dan hasutan setan?
Masih terasa leluasa dari jangkauan batas …
Sudikah kau tahu?
Bila kuingin selalu dalam gengagamanNya
Meski suatu saat kesempatan memungkinkan bagiNya
Menunjukmu untuk menggenggam sebagian dariku
Dalam jangkauan batas …
Lagi-lagi masih terasa leluasa dari jangkauan batas …
Sudikah kau tahu?
Bilamana keadaan tak kan sama…
Tak biasa seperti biasa…
Hingga berpisah denganmu…
Kemudian bertemu denganmu…
Seperti biasa yg tak biasa…
Karenanya….
Hingga tak lagi leluasa dari jangkauan batas…
Sudikah kau tahu ?
Dan menunggu apa yang menjadi kehendakNya….
Ketika Ia berkata jadi
Maka terjadilah ….
Recent Comments